Peristiwa Rengasdengklok menjadi bagian penting dalam proses Kemerdekaan Indonesia. Kejadian tersebut berlangsung satu hari sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Tujuan peristiwa Rengasdengklok utamanya adalah mendorong Ir Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Para tokoh peristiwa Rengasdengklok yang terlibat pun dikenang karena kerja kerasnya.
Berikut kronologi peristiwa Rengasdengklok berdasarkan 'Buku Pintar Politik Sejarah, Pemerintahan, dan Ketatanegaraan':
Peristiwa Rengasdengklok diawali ketidaksabaran para pejuang muda yang tergabung dalam gerakan bawah tanah akan kemerdekaan Indonesia. Alhasil, Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan anggota lain membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Tujuan membawa keduanya ke Rengasdengklok agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Caranya, mereka meyakinkan kembali bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang akan melawan apapun risikonya.
Tak hanya berdua, Soekarno kala itu juga dibawa bersama sang istri Fatmawati dan anaknya Guntur. Hasil peristiwa Rengasdengklok pun mereka setuju untuk melakukan proklamasi kemerdekaan.
Di Jakarta sendiri, golongan muda Wikana dan golongan Tua Ahmad Soebardjo melakukan perundingan tempat proklamasi. Mereka pun menyetujui Jakarta untuk menjadi lokasinya.
Penyusunan teks proklamasi pun dilakukan oleh Soekarno, Hatta, Achmad Soebardjo, dan disaksikan oleh Soekarni, BM Diah, Sudiro, dan Sajuti Melik hingga sepakat.Maka dari itu, diutus lah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebarjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Sampai lah mereka di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Sebelum pembacaan teks proklamasi, perundingan pembacaan teks kembali berlangsung pada pukul 02.00 hingga 04.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, pada pukul 10.00 WIB teks proklamasi pun dibacakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56.
Peristiwa Rengasdengklok pun selalu diingat sebelum merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar